Menampilkan 44 Hasil

ETIKA, NEGARA HUKUM, DEMOKRASI DAN NEGARA GAGAL

ETIKA, NEGARA HUKUM, DEMOKRASI DAN NEGARA GAGAL
Penulis : Dr. Sobirin Malian, S.H., M.H.
ISBN : 978-634-7222-20-6
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Oktober 2025
Deskripsi : xi, 215 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 150.000,-

Sinopsis

Secara umum buku yang Penulis terbitkan adalah hasil refleksi atas fenomena yang ada atau hasil renungan yang menjadi kegelisahan atas kejadian, pengalaman yang kemudian ditulis jadi naskah. Tentu maksud penulisan itu agar ide, gagasan tidak berhenti pada diri sendiri tetapi dapat dibaca dan menjadi perenungan orang lain juga. Lebih baik lagi jika pembaca memiliki concern dan komitmen yang sama atas masalah itu sehingga dapat bersama-sama mencari solusinya.

 

KEBIJAKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA: Regulasi, Konsepsi, dan Implementasi
Penulis : Muhammad Aji Nugroho, Abdul Khamid, Badrus Zaman,
Sri Rokhmiyati, Afga Sidiq Rifai, Imam Subqi, Mushbihah Rodliyatun,
Imam Fakhrurrozi, Purwoko, Edi Kuswanto, Aat Hidayat, Hima Suyudho
Editor : Mukh Nursikin, Edi Kuswanto, Abdul Khamid, Aat Hidayat
ISBN : 978-634-7222-19-0
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : September 2025
Deskripsi : xii, 264 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 125.000,-

Sinopsis

Secara simultan buku ini akan menuntun Anda untuk mengkaji tiga hal. Pertama, menemukan konsep Pendidikan Islam di Indonesia yang lebih komprehensif. Kedua, memilah dan memilih metodologi yang tepat guna dalam proses pendididikan Islam, dan ketiga fokus dalam pendidikan etika (dalam bahasa Yunani), moral (dalam bahasa Latin), atau Akhlaq dalam dirasah Islamiyah.

 

FEODALISME BIROKRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

FEODALISME BIROKRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad
ISBN : 978-634-7222-15-2
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan : Juni 2025
Deskripsi : xiv, 238 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 115.000

Sinopsis

Buku ini berjudul: Feodalisme Birokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Akuntabilitas Publik, problem birokrasi dalam cengkeraman patrimonial dalam demokrasi sejatinya sangat kompleks. Problem-problem itu makin bertambah karena gerakan reformasi yang seharusnya membawa pencerahan dan pembaharuan justru terjebak pada pragmatisme politik dinasti dan kembali merebaknya kolusi, korupsi dan nepotisme. Pada akhirnya meritokrasi berjalan secara inkonsisten dan jauh dari kata efektif. Pengaruh kepentingan politik dan kekuasaan begitu besar yang menghambat proses seleksi dan promosi. Kalau pun meritokrasi berjalan, itu tak lebih hanyalah semu. Dia berjalan tanpa diiringi transparani dan akuntabilitas yang menyebabkan proses seleksi dan promosi tidak adil dan tidak berdasarkan merit (profesionalisme). Lebih dari itu sangat terasa “negara” seolah kekurangan sumber daya manusia, akibat birokrasi sejak lama telah kehilangan karakternya sebagai pelayan publik.

REFORMASI BIROKRASI DALAM CENGKERAMAN PATRIMONIALISME POLITIK DI ERA DEMOKRATISASI

REFORMASI BIROKRASI DALAM CENGKERAMAN PATRIMONIALISME POLITIK DI ERA DEMOKRATISASI
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad
Editor : Sobirin Malian
ISBN : 978-634-7222-14-5
Penerbit : LaksBang Akademika
Cetakan I : Juni 2025
Deskripsi : xi, 286 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 134.000

Sinopsis

Buku berjudul “Reformasi Birokrasi dalam Cengkeraman Patrimonialisme Politik di Era Demokratisasi”. Buku ini membahas berbagai hal mengenai problem birokrasi dalam cengkeraman patrimonial dalam demokrasi sejatinya sangat kompleks. Problem itu makin bertambah karena gerakan reformasi yang seharusnya membawa pencerahan dan pembaharuan justru terjebak pada pragmatisme politik dinasti dan kembali merebaknya kolusi, korupsi dan nepotisme. Pada akhirnya meritokrasi berjalan secara inkonsisten dan jauh dari kata efektif. Pengaruh kepentingan politik dan kekuasaan begitu besar yang menghambat proses seleksi dan promosi. Kalau pun meritokrasi berjalan, itu tak lebih hanyalah semu. Dia berjalan tanpa diiringi transparansi dan akuntabilitas yang menyebabkan proses seleksi dan promosi tidak adil dan tidak berdasarkan merit (profesionalisme). Lebih dari itu sangat terasa “negara” seolah kekurangan sumber daya manusia, akibat birokrasi sejak lama telah kehilangan karakternya sebagai pelayan publik. Akhirnya dapat dikatakan, buku ini sangat kritis menyorot kondisi “birokrasi kekinian” Indonesia.

TELAAH FILSAFAT HUKUM ISLAM DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN

TELAAH FILSAFAT HUKUM ISLAM DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN
Penulis : Dr. Nurjihad, S.H., M.H., Dr. Rohidin, S.H., M.Ag., Dr. Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum., Drs. Agus Triyanta, M.H., M.A., Ph.D., Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum., Ph.D.
ISBN : 978-634-7222-12-1
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Juni 2025
Deskripsi : xii, 267 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 126.000,-

Sinopsis

Seperti diketahui, bangsa Indonesia menghadapi suatu masalah serius yang harus dilalui dalam menjalankan agenda reformasi ini. Sudah terlampau banyak konsep dan gagasan para pakar untuk mengatasinya, tetapi ternyata belum sepenuhnya membawa hasil optimal ke arah penyelesaian yang kongkrit. Karena pada umumnya, mereka melihat berbagai peristiwa dan permasalahan bangsa dari sudut pandangnya sendiri-sendiri, jarang yang berpikir secara sistemik, melalui pendekatan yang lebih menyeluruh dan komprehensif. Hal ini membuktikan bahwa penyelesaian krisis yang menimpa bangsa Indonesia, diperlukan alternatif pendekatan yang lebih relevan yang mampu mengakomodasikan berbagai kepentingan yang ada. Dengan bertitik tolak dari kerangka pemikiran filsafat hukum dan filsafat hukum Islam yang bercirikan mendasar, rasional, reflektif dan komprehensif, diharapkan dapat membantu semua pihak dapat bersikap lebih arif dan tidak terkotak-kotak keilmuannya yang memungkinkan dapat menemukan akar masalahnya. Tahap selanjutnya diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi krisis yang menerpa bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan itu, maka dalam buku ini dipaparkan 5 bab penting, yang pertama, diawali dari epistemologi hukum Islam yang mengurai terkait pengertian dan tujuan hukum Islam, ruang lingkup hukum Islam serta sumber-sumber hukum Islam. Kedua, tentang urgensi pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam memotret regulasi di Indonesia. Bab ini menguraikan di antaranya tentang pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam lintas sejarah keilmuan hukum Islam, serta pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam menganalisis regulasi di Indonesia. Ketiga, tentang peran dan kontribusi filsafat hukum Islam dalam era reformasi di Indonesia. Dalam bab ini di antaranya menguraikan tinjauan ontologis, epistemologis dan aksiologis ilmu hukum, objek pengkajian filsafat hukum, prinsip-prinsip dasar filsafat hukum Islam, serta peran dan kontribusi filsafat hukum dan filsafat hukum Islam. Keempat, berkaitan dengan memahami filsafat hukum fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam isu-isu kedokteran mutakhir: orientasi pragmatisme versus nilai hikmah al-tasyri’. Bab ini membahas antara lain persoalan tantangan ijtihad, industri halal di bidang kesehatan, ijtihad dalam dunia kesehatan: pengobatan dengan bahan dari unsur atau organ tubuh dan treatment medis untuk kecantikan. Selanjutnya kelima, mengenai pengembangan konsep Al ‘Uqud Al Muroqabah pada muamalah dalam perspektif filsafat hukum Islam. Bab terakhir ini memaparkan antara lain terkait ketentuan hukum akad pada muamalah, rukun dan syarat dalam perjanjian-perjanjian, keabsahan multi akad pada produk perbankan syariah, landasan fiqih dan pendapat Ulama tentang Al-‘Uqud al-Murakkabah, serta landasan fiqih tentang Hybrid Contract .

BERIMAN DI ERA DIGITAL

BERIMAN DI ERA DIGITAL: Kesadaran Eksistensial, Produktivitas, Kedewasaan Beragama, dan Kesalehan Digital
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Nindhya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd.
ISBN : 978-634-7222-07-7
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xvii, 329 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 160.000,-

Sinopsis

Buku ini lahir dari kegelisahan sekaligus harapan. Kegelisahan terhadap banyaknya praktik keagamaan yang hanya menekankan kepatuhan formal tanpa kesadaran mendalam. Harapan bahwa di tengah dunia yang serba cepat dan bising ini, kita masih bisa menemukan cara untuk beriman secara utuh: dengan nalar, dengan rasa, dengan tubuh, dan dengan keberanian untuk bertanya.
Kita hidup di zaman ketika segala hal bisa diukur, disebar, dan dipertontonkan. Tapi di balik kemudahan ini, muncul tantangan baru: spiritualitas yang instan, dangkal, dan kehilangan kedalaman. Banyak yang mengira beriman cukup dengan mengunggah kutipan rohani atau ikut tren moralitas daring. Padahal, beriman sejati tak berhenti di sana, ia harus berakar dalam kesadaran, keberanian, dan kerendahan hati untuk terus bertumbuh.
Di banyak tempat, kita menyaksikan cara beragama yang pasif: cukup ikut, cukup percaya, cukup patuh. Namun beriman sejati menolak pasif. Ia menuntut pertanyaan, keterlibatan, dan keberanian untuk membongkar kenyamanan. Karena itu, buku ini sesekali menyentil, mungkin bahkan menggugat, cara beriman yang malas, yang takut berpikir, yang hanya bertahan hidup di balik dogma.
Buku ini bukan resep. Ia tidak memberi jawaban pasti, tapi menawarkan peta untuk menavigasi spiritualitas di tengah zaman yang terus bergerak. Ia bukan “manual iman digital”, melainkan undangan untuk berpikir, merasakan, dan bergerak bersama. Sebab beriman, pada akhirnya, adalah keputusan eksistensial yang harus diperbarui setiap hari dengan penuh kesadaran.

 

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB: Menguak Film Horor
Penulis : Rika Astari, Muhammad Zakaria Darlin, Muhammad Irfan Faturrahman, Rina Ratih Sri Sudaryani, Yusroh, Marsekal Rahman Hakiem, Ahmad Zaki Annafiri
ISBN : 978-634-7222-06-0
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : ix, 95 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 70.000,-

Sinopsis

Buku ini menyoroti tentang penggunaan Bahasa Arab yang selama ini identik dengan spiritualitas dan nilai-nilai keislaman telah mengalami desakralisasi makna. Hal itu terjadi, ketika Bahasa Arab digunakan dalam film horor berbahasa Indonesia maupun ber-bahasa Arab di Mesir. Buku ini juga mengeksplorasi bagaimana bahasa Arab digunakan sebagai elemen sinematik yang mem-bangun suasana mistis, menciptakan ketegangan, dan menghadir-kan teror dalam narasi film.
Melalui pendekatan semantik, semiotik dan kajian budaya, penulis menelusuri cara industri film kedua negara yang menggunakn bahasa Arab sebagai alat untk mendukung atmosfer kengerian. Fenomena ini disebut sebagai industrialisasi bahasa Arab yaitu proses komodifikasi kosakata bahasa Arab menjadi instrumen hiburan yang dijual. Buku ini mengulas sejumlah film horor Indonesia dan Mesir yang menampilkan unsur bahasa Arab dan mengkaji bagaimana representasi tersebut membentuk persepsi publik tentang bahasa Arab sebagai bahasa yang “angker”, penuh misteri, dan dekat dengan dunia gaib.
Dengan pendekatan kritis, buku ini mempertanyakan konsekuensi ideologis dan kultural dari praktik tersebut: Apakah ini menunjuk-kan bentuk dekontekstualisasi simbol religius demi kepentingan estetika dan pasar? Ataukah strategi artistik yang sah dalam men-ciptakan horor lokal? Buku ini menawarkan refleksi mendalam bagi pembaca yang tertarik pada kajian Makna bahasa Arab, industri perfilman dan dinamika budaya Islam.

Ragam Persepsi atas Putusan Mahkamah Agung

Ragam Persepsi atas Putusan Mahkamah Agung Nomor 23/P/HUM/2024 Terkait Batas Usia Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Penulis : Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., Allan Fatchan Gani Wardhana, S.H., M.H., Edi Safitri, S.Ag., M.Si., Ahmad Asroni, S.Fil., S.Th.I., M.Hum.
ISBN : 978-634-7222-04-6
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2026
Deskripsi : viii, 127 hlm.; 14×20,5 cm.
Harga : Rp 65.000,-

Sinopsis

Putusan Mahkamah Agung Nomor 23 P/HUM/2024 telah menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat, tidak hanya dari kalangan akademisi dan praktisi hukum, tetapi juga dari tokoh-tokoh agama, termasuk para kyai/ustadz/ ulama. Di tengah dinamika politik hukum nasional, suara dan pandangan para akademisi/praktisi/kyai/ustadz/ulama masih memiliki posisi penting sebagai rujukan moral dan etik dalam kehidupan sosial-politik, terlebih di daerah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kekhasan budaya dan struktur kemasyarakatan yang kuat.
Buku ini hadir sebagai upaya untuk menggali dan merekam pandangan para ulama di Yogyakarta terhadap putusan tersebut, sebagai refleksi dari keterlibatan tokoh agama dalam wacana hukum dan demokrasi di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam buku ini bersifat kualitatif dan deskriptif, dengan tujuan memahami tidak hanya posisi hukum para tokoh, tetapi juga nilai-nilai yang melatarbelakangi sikap mereka dalam melihat hubungan antara hukum dan negara, serta etika keislaman.

 

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DI ERA KOLONIAL DAN IMPLIKASINYA BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DI ERA KOLONIAL DAN IMPLIKASINYA BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad, Izmah Nailul Himmah Ulya.
Editor : Sobirin Malian
ISBN : 978-634-7222-00-8
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2026
Deskripsi : xv, 312 hlm., 16×23 cm.
Harga : Rp 150.000,-

Sinopsis

Buku ini bertujuan untuk mengulas sejarah pemerintahan dari berbagai sudut pandang, mulai dari struktur pemerintahan, sistem politik, budaya hingga peran pemimpin dalam membentuk suatu negara. Dengan memahami sejarah pemerintahan, kita dapat belajar dari pengalaman masa lalu dan menggunakannya sebagai acuan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah pemerintahan dan peranannya dalam membentuk suatu bangsa.
Di dalam buku ini diuraikan bagaimana sebenarnya pemerintah kolonial Belanda telah sedemikian tertata membentuk pemerintahan mulai dari sistem birokrasi, administrasi hingga pembentukan lembaga peradilan. Tentu pembentukan oleh kolonial saat itu_politik hukumnya_ untuk melanggengkan kekuasaan mereka di Nusantara. VOC yang awalnya adalah organisasi dagang dengan tujuan utama mencari rempah-rempah ternyata kemudian berkembang menjadi organisasi “pengendali” pribumi. Kebutuhan rempah-rempah yang sangat tinggi di Eropa telah membuat VOC berubah haluan menjadi ingin menguasai segala sektor pertanian dan perdagangan Nusantara.
Saat VOC kemudian digantikan oleh pemerintahan Belanda penancapan kukunya kolonial makin kuat yang lama kelamaan meluaskan jajahannya di Nusantara. Satu persatu Kerajaan yang ada di Nusantara dikuasai yang berarti juga bisnis rempah mereka makin besar dan kuat. Tampak wajah kolonial adalah wajah kapitalisme awal di Nusantara.

 

 

BERIBADAH DI ERA DIGITAL: Religiusitas, Futilitas, dan Komoditas

BERIBADAH DI ERA DIGITAL: Religiusitas, Futilitas, dan Komoditas
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Muhammad Nur, Lc., M.A.
ISBN : 978-634-7222-01-5
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xviii, 324 hlm., 16×23 cm.
Harga : Rp 160.000,-

Sinopsis

Buku ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam ke dalam makna ibadah, bukan hanya sebagai serangkaian ritual yang dilakukan secara otomatis, tetapi sebagai proses yang melibatkan kesadaran, niat, dan refleksi yang mendalam. Setiap bab dalam buku ini dirancang untuk merangsang pemikiran kritis pembaca mengenai bagaimana beribadah seharusnya dijalani di tengah dunia yang semakin penuh dengan teknologi dan kecenderungan untuk mengonsumsi citra sosial. Dalam buku ini, penulis dengan cermat memetakan masalah-masalah kontemporer terkait ibadah, seperti fenomena riya’ di media sosial, mistifikasi ibadah dalam masyarakat, serta kecenderungan untuk menjadikan ibadah sebagai ajang pamer atau pencarian popularitas.
Buku ini bukan hanya menawarkan kritik terhadap praktik ibadah yang terjebak dalam simbolisme dan gimik sosial, tetapi juga memberikan solusi yang mencerahkan mengenai bagaimana kita dapat menemukan kembali esensi sejati dari ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Dari aspek pribadi, buku ini mendorong pembaca untuk kembali memaknai niat dan kedalaman batin dalam setiap amal perbuatan. Dari aspek sosial, buku ini mengajak kita untuk mempertanyakan apakah ibadah kita benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.