Menampilkan 76 Hasil

BERAGAMA DI ERA DIGITAL

BERAGAMA DI ERA DIGITAL: Membaca Ulang Religiusitas di Tengah Simbolisme dan Budaya Massa
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-623-xxxxx-x-xx
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xix, 390 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 185.000,-

Sinopsis

Tema utama buku ini adalah bagaimana keberagamaan di era digital sedang mengalami semacam krisis makna. Media sosial, budaya massa, dan semangat zaman yang tergesa, telah mendorong agama ke wilayah performatif yang rawan eksibisionisme spiritual dan manipulasi simbolik. Maka Prof. Muslih menghadirkan kritik yang tajam namun membangun. Ia tidak hanya membedah fenome­na, tetapi juga menawarkan jalan pemulihan: dari riya digital menu­ju keikhlasan, dari verbalisme menuju praksis sosial, dari konsumsi simbol ke kontemplasi hakikat.
Buku ini terdiri dari lima bagian besar yang membentangkan spektrum wacana dari kritik terhadap keberagamaan semu, penyu­sunan kesadaran reflektif, aktualisasi nilai religius dalam masyarakat, hingga pencarian spiritualitas baru di tengah arus digital. Setiap ba­gian disusun secara sistematis, dan meski tema-tema yang dibahas tampak beragam, seluruhnya berkelindan dalam satu pertanyaan besar: apa makna sejati dari beragama di tengah dunia yang serba tampil, cepat, dan instan?
Dengan semangat itu, buku ini tidak menawarkan doktrin, melainkan refleksi; tidak menyodorkan tuntunan seragam, tetapi menyajikan pemikiran terbuka yang menantang pembaca untuk mengevaluasi, memahami, dan memaknai ulang keberagamaan me­reka dalam konteks zaman. Harapannya, pembaca tidak hanya meli­hat agama sebagai sistem ajaran, tetapi menjadikan beragama sebagai proses hidup yang rasional, etis, spiritual, dan membebaskan.

 

 

BERIMAN DI ERA DIGITAL

BERIMAN DI ERA DIGITAL: Kesadaran Eksistensial, Produktivitas, Kedewasaan Beragama, dan Kesalehan Digital
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Nindhya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd.
ISBN : 978-634-7222-07-7
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xvii, 329 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 160.000,-

Sinopsis

Buku ini lahir dari kegelisahan sekaligus harapan. Kegelisahan terhadap banyaknya praktik keagamaan yang hanya menekankan kepatuhan formal tanpa kesadaran mendalam. Harapan bahwa di tengah dunia yang serba cepat dan bising ini, kita masih bisa menemukan cara untuk beriman secara utuh: dengan nalar, dengan rasa, dengan tubuh, dan dengan keberanian untuk bertanya.
Kita hidup di zaman ketika segala hal bisa diukur, disebar, dan dipertontonkan. Tapi di balik kemudahan ini, muncul tantangan baru: spiritualitas yang instan, dangkal, dan kehilangan kedalaman. Banyak yang mengira beriman cukup dengan mengunggah kutipan rohani atau ikut tren moralitas daring. Padahal, beriman sejati tak berhenti di sana, ia harus berakar dalam kesadaran, keberanian, dan kerendahan hati untuk terus bertumbuh.
Di banyak tempat, kita menyaksikan cara beragama yang pasif: cukup ikut, cukup percaya, cukup patuh. Namun beriman sejati menolak pasif. Ia menuntut pertanyaan, keterlibatan, dan keberanian untuk membongkar kenyamanan. Karena itu, buku ini sesekali menyentil, mungkin bahkan menggugat, cara beriman yang malas, yang takut berpikir, yang hanya bertahan hidup di balik dogma.
Buku ini bukan resep. Ia tidak memberi jawaban pasti, tapi menawarkan peta untuk menavigasi spiritualitas di tengah zaman yang terus bergerak. Ia bukan “manual iman digital”, melainkan undangan untuk berpikir, merasakan, dan bergerak bersama. Sebab beriman, pada akhirnya, adalah keputusan eksistensial yang harus diperbarui setiap hari dengan penuh kesadaran.

 

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB: Menguak Film Horor
Penulis : Rika Astari, Muhammad Zakaria Darlin, Muhammad Irfan Faturrahman, Rina Ratih Sri Sudaryani, Yusroh, Marsekal Rahman Hakiem, Ahmad Zaki Annafiri
ISBN : 978-634-7222-06-0
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : ix, 95 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 70.000,-

Sinopsis

Buku ini menyoroti tentang penggunaan Bahasa Arab yang selama ini identik dengan spiritualitas dan nilai-nilai keislaman telah mengalami desakralisasi makna. Hal itu terjadi, ketika Bahasa Arab digunakan dalam film horor berbahasa Indonesia maupun ber-bahasa Arab di Mesir. Buku ini juga mengeksplorasi bagaimana bahasa Arab digunakan sebagai elemen sinematik yang mem-bangun suasana mistis, menciptakan ketegangan, dan menghadir-kan teror dalam narasi film.
Melalui pendekatan semantik, semiotik dan kajian budaya, penulis menelusuri cara industri film kedua negara yang menggunakn bahasa Arab sebagai alat untk mendukung atmosfer kengerian. Fenomena ini disebut sebagai industrialisasi bahasa Arab yaitu proses komodifikasi kosakata bahasa Arab menjadi instrumen hiburan yang dijual. Buku ini mengulas sejumlah film horor Indonesia dan Mesir yang menampilkan unsur bahasa Arab dan mengkaji bagaimana representasi tersebut membentuk persepsi publik tentang bahasa Arab sebagai bahasa yang “angker”, penuh misteri, dan dekat dengan dunia gaib.
Dengan pendekatan kritis, buku ini mempertanyakan konsekuensi ideologis dan kultural dari praktik tersebut: Apakah ini menunjuk-kan bentuk dekontekstualisasi simbol religius demi kepentingan estetika dan pasar? Ataukah strategi artistik yang sah dalam men-ciptakan horor lokal? Buku ini menawarkan refleksi mendalam bagi pembaca yang tertarik pada kajian Makna bahasa Arab, industri perfilman dan dinamika budaya Islam.

BERAKHLAK DI ERA DIGITAL

BERAKHLAK DI ERA DIGITAL: Membangun Kesadaran Eksistensial Manusia dalam Ruang Sosial, Virtual, dan Peradaban Kontemporer
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-634-7222-03-9
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xviii, 359 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 170.000,-

Sinopsis

Kita hidup di tengah dunia yang dijejali teknologi, tetapi justru mengalami kekeringan makna. Media sosial menawarkan koneksi, tetapi sering kehilangan kedalaman relasi. Interaksi terjadi setiap saat, namun tidak selalu diiringi dengan kesadaran etis. Identitas dibentuk dalam ruang maya, namun tidak selalu berakar pada nilai-nilai luhur. Maka muncul pertanyaan mendasar: dalam dunia yang serba cepat, instan, dan artifisial ini, bagaimana manusia tetap bisa “berakhlak”? Bagaimana manusia bisa tetap utuh secara moral dan spiritual?
Buku ini hadir sebagai ikhtiar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia adalah sebuah undangan untuk menyusun kembali orientasi hidup manusia, untuk menjadikan akhlak bukan hanya sebagai pedoman pribadi, tetapi sebagai cara berpikir, cara hidup, dan cara membangun peradaban.
Misi besar dari buku ini adalah membangun kembali kesadaran akan pentingnya nilai dalam kehidupan manusia, khususnya dalam dunia digital yang kian mengaburkan batas antara yang nyata dan maya, antara yang luhur dan yang banal. Buku ini mengajak pembaca untuk tidak sekadar menjadi pengguna teknologi, tetapi juga subjek etis yang sadar, reflektif, dan bertanggung jawab. Dunia digital memerlukan manusia baru—yakni manusia yang tidak hanya cakap dalam berpikir dan bertindak, tetapi juga matang secara spiritual dan tangguh secara moral. Buku ini juga sekaligus merupakan seruan eksistensial: agar manusia kembali sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa nilai. Dunia digital membutuhkan manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga arif. Maka “berakhlak” adalah tugas harian yang mesti diperjuangkan terus-menerus, bukan diwarisi secara otomatis. Kita memerlukan bentuk baru keberakhlakan: yang reflektif, kontekstual, progresif, namun tetap berakar pada nilai-nilai transenden.

 

 

HUKUM PKPU Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

HUKUM PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)
Penulis : Dr. Ivida Dewi Amrih Suci, S.H., M.H., M.Kn.
Editor : Ivo Dewi Kumalawati, S.H., M.Kn. Fay Alejandra Amadis, S.H.
ISBN : 978-634-7222-05-3
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xiv, 180 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 92.000,-

Sinopsis

Buku ini merupakan buku ajar yang membahas Hukum PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), dimulai dari bab pendahuluan yang membahas maksud dan tujuan diajukan PKPU. Kemudian dilanjutkan dengan bab berikutnya yang membahas syarat-syarat dan pelaksanaan PKPU. Pembahasan berikutnya adalah mengenai homologasi, pelaksanaan perdamaian untuk mencapai homologasi, pelaksanaan putusan homologasi dalam PKPU dan akibat tidak dilaksanakannya putusan homologasi.
Sebagai Buku Ajar, buku ini diperuntukkan terutama bagi mahasiswa Program Sarjana Hukum (S1), namun dapat pula dijadikan referensi oleh mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum (S2) dan mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum (S3). Di samping itu juga dapat dijadikan rujukan oleh Dosen (akademisi) dan Praktisi Hukum dalam memahami PKPU sebagai bagian dari Hukum Kepailitan untuk keperluan akademis dan praktek penyelesaian perkara/sengketa kepailitan.

 

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DI ERA KOLONIAL DAN IMPLIKASINYA BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DI ERA KOLONIAL DAN IMPLIKASINYA BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad, Izmah Nailul Himmah Ulya.
Editor : Sobirin Malian
ISBN : 978-634-7222-00-8
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2026
Deskripsi : xv, 312 hlm., 16×23 cm.
Harga : Rp 150.000,-

Sinopsis

Buku ini bertujuan untuk mengulas sejarah pemerintahan dari berbagai sudut pandang, mulai dari struktur pemerintahan, sistem politik, budaya hingga peran pemimpin dalam membentuk suatu negara. Dengan memahami sejarah pemerintahan, kita dapat belajar dari pengalaman masa lalu dan menggunakannya sebagai acuan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah pemerintahan dan peranannya dalam membentuk suatu bangsa.
Di dalam buku ini diuraikan bagaimana sebenarnya pemerintah kolonial Belanda telah sedemikian tertata membentuk pemerintahan mulai dari sistem birokrasi, administrasi hingga pembentukan lembaga peradilan. Tentu pembentukan oleh kolonial saat itu_politik hukumnya_ untuk melanggengkan kekuasaan mereka di Nusantara. VOC yang awalnya adalah organisasi dagang dengan tujuan utama mencari rempah-rempah ternyata kemudian berkembang menjadi organisasi “pengendali” pribumi. Kebutuhan rempah-rempah yang sangat tinggi di Eropa telah membuat VOC berubah haluan menjadi ingin menguasai segala sektor pertanian dan perdagangan Nusantara.
Saat VOC kemudian digantikan oleh pemerintahan Belanda penancapan kukunya kolonial makin kuat yang lama kelamaan meluaskan jajahannya di Nusantara. Satu persatu Kerajaan yang ada di Nusantara dikuasai yang berarti juga bisnis rempah mereka makin besar dan kuat. Tampak wajah kolonial adalah wajah kapitalisme awal di Nusantara.

 

 

BERIBADAH DI ERA DIGITAL: Religiusitas, Futilitas, dan Komoditas

BERIBADAH DI ERA DIGITAL: Religiusitas, Futilitas, dan Komoditas
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Muhammad Nur, Lc., M.A.
ISBN : 978-634-7222-01-5
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xviii, 324 hlm., 16×23 cm.
Harga : Rp 160.000,-

Sinopsis

Buku ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam ke dalam makna ibadah, bukan hanya sebagai serangkaian ritual yang dilakukan secara otomatis, tetapi sebagai proses yang melibatkan kesadaran, niat, dan refleksi yang mendalam. Setiap bab dalam buku ini dirancang untuk merangsang pemikiran kritis pembaca mengenai bagaimana beribadah seharusnya dijalani di tengah dunia yang semakin penuh dengan teknologi dan kecenderungan untuk mengonsumsi citra sosial. Dalam buku ini, penulis dengan cermat memetakan masalah-masalah kontemporer terkait ibadah, seperti fenomena riya’ di media sosial, mistifikasi ibadah dalam masyarakat, serta kecenderungan untuk menjadikan ibadah sebagai ajang pamer atau pencarian popularitas.
Buku ini bukan hanya menawarkan kritik terhadap praktik ibadah yang terjebak dalam simbolisme dan gimik sosial, tetapi juga memberikan solusi yang mencerahkan mengenai bagaimana kita dapat menemukan kembali esensi sejati dari ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Dari aspek pribadi, buku ini mendorong pembaca untuk kembali memaknai niat dan kedalaman batin dalam setiap amal perbuatan. Dari aspek sosial, buku ini mengajak kita untuk mempertanyakan apakah ibadah kita benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

 

 

PENGEMBANGAN BIMBINGAN KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI ISLAMI

PENGEMBANGAN BIMBINGAN KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI ISLAMI
Penulis : Urotul Aliyah
ISBN : 978-602-278-066-3
Penerbit : Kurnia Kalam Semesta
Cetakan I : April 2019
Deskripsi : x, 281 hlm., 14.5×21 cm.
Harga : Rp 90.000,-

Sinopsis

Buku ini diharapkan memberi manfaat luas mengingat cakupan masalah yang menjadi sasaran yang persoalan perilaku seksual remaja yang saat ini kian memprihatinkan. Naskah buku ini berkeinginan memberikan sumbangsaran teoritis dan praktis yang berangkat dari sebuah penelitian pengembangan berupa bimbingan kelompok dan media CD kesehatan reproduksi Islami yang telah diuji di lokasi penelitian. Hasil pengembangan penelitian di atas telah mampu meningkatkan sikap positif perilaku seksual sehat pada siswa MAN Kendal yang sebelumnya dihantui rasa tabu, cemas, bersalah dan perasaan lain pada remaja pada umumnya.

 

 

 

PUASA RAMADHAN

PUASA RAMADHAN: Dari Refleksi Menuju Aksi
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Nindhya Ayomi Delahara, M.Pd.
ISBN : 978-623-89569-9-9
Penerbit : LaksBang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xii, 151 hlm., 16×23 cm.
Harga : Rp 95.000,-

Sinopsis

Buku berjudul “PUASA RAMADHAN: Dari Refleksi Menuju Aksi” merupakan refleksi mendalam tentang hakikat Ramadhan yang ditulis oleh Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A., berdasarkan pengalaman dan perenungannya selama bulan suci Ramadhan. Dalam buku ini, Penulis mengajak kita dalam perjalanan melalui berbagai dimensi Ramadhan, mengeksplorasi maknanya sebagai tamu agung yang membawa berkah, pembaruan, dan kebijaksanaan yang mendalam. Setiap judul dalam buku ini menyajikan refleksi mendalam bagaimana Ramadhan membentuk karakter pribadi, memperkuat ikatan keluarga dan sosial, dan menjadi “katalisator” untuk kehidupan yang lebih bermakna. Pembahasan buku ini berkisar dari keutamaan puasa dan dampaknya terhadap disiplin diri hingga paradoks konsumerisme modern selama bulan suci Ramadhan.
Salah satu aspek yang paling menarik dari buku ini adalah kemampuannya untuk menjembatani kesenjangan antara cita-cita spiritual dan kenyataan praktis. Secara keseluruhan. buku ini mengingatkan kita bahwa puasa bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi praktik yang menumbuhkan ketahanan, rasa syukur, dan empati sosial. Melalui buku ini, Penulis menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana kita dapat mempertahankan semangat Ramadhan setelah bulan ini pergi.

MENUJU TASAWUF OTENTIK

MENUJU TASAWUF OTENTIK: Analisis Pemikiran Tasawuf Ibn Taimiyyah, Ziauddin Sardar, Yudian Wahyudi, dan Waryani Fajar Riyanto
Penulis : Muhammad Ihza Fazrian, Afda Alif Muhammad
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Februari 2025
Deskripsi : xxxv, 299 hlm.; 16×23 cm.
Harga: Rp 150.000,-

Sinopsis

Seseorang, dalam tasawuf otentik, harus mengalami pengalaman yang murni di dalam dirinya berupa kesadaran kehadiran Tuhan: “pusat diri”. Jadi ada sejenis “Kebenaran” yang menuntun dirinya untuk melakukan kebaikan secara bijaksana, bukan karena ideologi tertentu yang memaksa—bedakan dengan corak berpikir sektarian, rafḍ al-gaīr, karāhiyah al-gaīr, mażhabī, yang menjadikan mereka menafikan nilai kebenaran dari luar kelompoknya. Maka dalam buku ini—terinspirasi dari pembacaan Ḥassan Ḥanafī—bukan sebatas mencari gagasan revolusioner atas pemikir tasawuf saja. Kami juga berusaha untuk melakukan pembacaan ulang yang “revolusioner” (creative imagination) atas pemikiran tokoh, kendati mereka umumnya mungkin tidak dikenal sebagai sufi. Jadi seorang penulis harus berani keluar mengembara referensi-referensi lain, tidak terbatas buku diktat. Karena selama ini buku diktat hanya menjadi “jimat intelektual”, sebagai bentuk simbol kemiskinan epistemologi. Contoh tasawuf otentik dalam buku ini, seperti Ibn Taimiyyah yang menyebut “Nāza‘tu aqdār al-ḥaqq bi al-ḥaqq li al-ḥaqq”, termasuk Sardar (“Saya di sini”), Wahyudi (“Selamat datang kematian”), dan Riyanto (“Selamat datang keabadian”).