Menampilkan 41 Hasil

FEODALISME BIROKRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

FEODALISME BIROKRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad
ISBN : 978-634-7222-15-2
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan : Juni 2025
Deskripsi : xiv, 238 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 115.000

Sinopsis

Buku ini berjudul: Feodalisme Birokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Akuntabilitas Publik, problem birokrasi dalam cengkeraman patrimonial dalam demokrasi sejatinya sangat kompleks. Problem-problem itu makin bertambah karena gerakan reformasi yang seharusnya membawa pencerahan dan pembaharuan justru terjebak pada pragmatisme politik dinasti dan kembali merebaknya kolusi, korupsi dan nepotisme. Pada akhirnya meritokrasi berjalan secara inkonsisten dan jauh dari kata efektif. Pengaruh kepentingan politik dan kekuasaan begitu besar yang menghambat proses seleksi dan promosi. Kalau pun meritokrasi berjalan, itu tak lebih hanyalah semu. Dia berjalan tanpa diiringi transparani dan akuntabilitas yang menyebabkan proses seleksi dan promosi tidak adil dan tidak berdasarkan merit (profesionalisme). Lebih dari itu sangat terasa “negara” seolah kekurangan sumber daya manusia, akibat birokrasi sejak lama telah kehilangan karakternya sebagai pelayan publik.

TELAAH FILSAFAT HUKUM ISLAM DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN

TELAAH FILSAFAT HUKUM ISLAM DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN
Penulis : Dr. Nurjihad, S.H., M.H., Dr. Rohidin, S.H., M.Ag., Dr. Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum., Drs. Agus Triyanta, M.H., M.A., Ph.D., Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum., Ph.D.
ISBN : 978-634-7222-12-1
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Juni 2025
Deskripsi : xii, 267 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 126.000,-

Sinopsis

Seperti diketahui, bangsa Indonesia menghadapi suatu masalah serius yang harus dilalui dalam menjalankan agenda reformasi ini. Sudah terlampau banyak konsep dan gagasan para pakar untuk mengatasinya, tetapi ternyata belum sepenuhnya membawa hasil optimal ke arah penyelesaian yang kongkrit. Karena pada umumnya, mereka melihat berbagai peristiwa dan permasalahan bangsa dari sudut pandangnya sendiri-sendiri, jarang yang berpikir secara sistemik, melalui pendekatan yang lebih menyeluruh dan komprehensif. Hal ini membuktikan bahwa penyelesaian krisis yang menimpa bangsa Indonesia, diperlukan alternatif pendekatan yang lebih relevan yang mampu mengakomodasikan berbagai kepentingan yang ada. Dengan bertitik tolak dari kerangka pemikiran filsafat hukum dan filsafat hukum Islam yang bercirikan mendasar, rasional, reflektif dan komprehensif, diharapkan dapat membantu semua pihak dapat bersikap lebih arif dan tidak terkotak-kotak keilmuannya yang memungkinkan dapat menemukan akar masalahnya. Tahap selanjutnya diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi krisis yang menerpa bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan itu, maka dalam buku ini dipaparkan 5 bab penting, yang pertama, diawali dari epistemologi hukum Islam yang mengurai terkait pengertian dan tujuan hukum Islam, ruang lingkup hukum Islam serta sumber-sumber hukum Islam. Kedua, tentang urgensi pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam memotret regulasi di Indonesia. Bab ini menguraikan di antaranya tentang pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam lintas sejarah keilmuan hukum Islam, serta pendekatan filosofis berbasis maqasid dalam menganalisis regulasi di Indonesia. Ketiga, tentang peran dan kontribusi filsafat hukum Islam dalam era reformasi di Indonesia. Dalam bab ini di antaranya menguraikan tinjauan ontologis, epistemologis dan aksiologis ilmu hukum, objek pengkajian filsafat hukum, prinsip-prinsip dasar filsafat hukum Islam, serta peran dan kontribusi filsafat hukum dan filsafat hukum Islam. Keempat, berkaitan dengan memahami filsafat hukum fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam isu-isu kedokteran mutakhir: orientasi pragmatisme versus nilai hikmah al-tasyri’. Bab ini membahas antara lain persoalan tantangan ijtihad, industri halal di bidang kesehatan, ijtihad dalam dunia kesehatan: pengobatan dengan bahan dari unsur atau organ tubuh dan treatment medis untuk kecantikan. Selanjutnya kelima, mengenai pengembangan konsep Al ‘Uqud Al Muroqabah pada muamalah dalam perspektif filsafat hukum Islam. Bab terakhir ini memaparkan antara lain terkait ketentuan hukum akad pada muamalah, rukun dan syarat dalam perjanjian-perjanjian, keabsahan multi akad pada produk perbankan syariah, landasan fiqih dan pendapat Ulama tentang Al-‘Uqud al-Murakkabah, serta landasan fiqih tentang Hybrid Contract .

ISU-ISU EPISTEMOLOGI ISLAM KONTEMPORER

ISU-ISU EPISTEMOLOGI ISLAM KONTEMPORER: Mengembangkan Ilmu yang Berakar dan Bernalar
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-634-7222-10-7
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xiv, 231 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 110.000,-

Sinopsis

Buku ini menawarkan sebuah telaah mendalam dan kritis terhadap dinamika epistemologi Islam dalam konteks kontemporer. Di tengah arus globalisasi ilmu pengetahuan yang sering kali didominasi oleh paradigma positivistik dan sekular Barat, epistemologi Islam menghadapi tantangan ganda: bagaimana mengafirmasi identitas keilmuan yang berbasis wahyu sekaligus membuka diri terhadap perkembangan rasionalitas modern.
Melalui pendekatan interdisipliner yang memadukan filsafat Islam, sejarah ilmu, linguistik, dan kritik sosial, buku ini mengeksplorasi isu-isu kunci seperti integrasi akal dan wahyu, posisi logika dalam metodologi ilmiah Islam, peran bahasa dalam membentuk horizon epistemik, relasi antara kekuasaan dan pengetahuan, serta bagaimana sejarah dan konteks sosial membingkai proses produksi ilmu.
Setiap bab ditulis dengan kerangka filosofis yang kuat, namun tetap kontekstual dan aplikatif, menjadikan buku ini relevan tidak hanya bagi kalangan akademisi dan mahasiswa di bidang studi Islam, filsafat, dan ilmu sosial, tetapi juga bagi para pemikir dan praktisi yang terlibat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan yang etis, holistik, dan membebaskan.
Dengan visi untuk mengembangkan ilmu yang berakar dan berakal, buku ini mendorong pembaca untuk tidak hanya mengkritisi warisan epistemologis Islam, tetapi juga mentransformasikannya dalam dialog aktif dengan tantangan zaman. Ia menjadi kontribusi penting dalam wacana dekolonisasi ilmu, demokratisasi pengetahuan, dan pembaruan metodologis dalam kajian keislaman kontemporer.

HUKUM PENGADAAN TANAH

HUKUM PENGADAAN TANAH: Pengaturan Pemberian Ganti Kerugian Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Berdasarkan Prinsip Keadilan
Penulis : Dr. Wahyu Prawesthi, S.H., M.Hum., CLI., Prof. Dr. M. Khoidin, S.H., M.Hum., Sp.N., Prof. Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., CMC..
Editor : Dr. Suwito, S.H., M.H.
ISBN : 978-623-88174-7-4
Penerbit : Laksbang Pustaka
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xvi, 187 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 90.000,-

Sinopsis

Buku ini membahas hukum pengadaan tanah khususnya mengenai pengaturan pemberian ganti kerugian dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum berdasarkan prinsip keadilan yang meliputi prinsip keadilan berdasarkan teori kewenangan dan teori perlindungan hukum. Dalam pembahasan tersebut diuraikan penentuan nilai penggantian wajar (NPW) pada pemberian ganti kerugian pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum serta perbandingan pengaturan pengadaan tanah di negara Malaysia dan Singapura.
Buku ini sangat perlu dibaca oleh akademisi dan praktisi hukum dalam memahami Hukum Pengadaan Tanah di Indonesia baik dalam tataran filosofis, teoritis, normatis dan praktek pengadaan tanah di Indonesia, khususnya mengenai pengaturan pemberian ganti kerugian dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum berdasarkan prinsip keadilan menurut teori kewenangan dan teori perlindungan hukum. Bagi akademisi buku ini dapat dijadikan referensi dalam pembelajaran terkait aspek keadilan dalam pengaturan pengadaan tanah di Indonesia. Bagi praktisi hukum, buku ini dapat dijadikan pedoman dalam mendampingi pemegang hak atas tanah untuk menyelesaikan sengketa pengadaan tanah, khususnya mengenai penentuan ganti kerugian berdasarkan prinsip keadilan.

HUKUM PENGADAAN TANAH DI INDONESIA

HUKUM PENGADAAN TANAH DI INDONESIA
Penulis : Ahmad Setiawan, S.H., M.H.
Prolog : Prof. Dr. M. Khoidin, S.H., M.Hum., Sp.N.
Editor : Dr. Rudyanti Dorotea Tobing, S.H., M.Hum.
ISBN : 978-623-6664-20-9
Penerbit : Laksbang Justitia
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xxii, 198 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 104.000,-

Sinopsis

Buku ini membahas Hukum Pengadaan Tanah, yang dimulai dari pembahasan pengertian, tujuan dan asas-asas pengadaan tanah di Indonesia. Pembahasan selanjutnya tentang sejarah pengadaan tanah dan pengaturan pengadaan tanah di Indonesia mulai dari jaman penjajahan, jaman kemerdekaan dan masa Orde Reformasi. Materi berikutnya adalah tentang tahapan pengadaan tanah, kendala dan hambatan dalam pengadaan tanah, pengadaan tanah dalam praktek serta penyelesaian sengketa pengadaan tanah.
Buku ini perlu dibaca oleh akademisi dalam memahami Hukum Pengadaan Tanah. Di samping itu buku ini juga dapat dijadikan referensi oleh Pemerintah terkait pengaturan dan pelaksanaan pengadaan tanah. Buku ini juga dapat dijadikan rujukan oleh praktisi hukum dalam menyelesaikan sengketa pengadaan tanah, seperti tata cara dan prosedur pengadaan tanah, penentuan bentuk dan besarnya ganti kerugian yang layak dan adil bagi pemegang hak atas tanah, serta penyelesaian sengketa pengadaan tanah baik secara musyawarah maupun melalui cara litigasi dengan mengajukan sengketa ke pengadilan.

BAHASA, LOGIKA, DAN TAUHID

BAHASA, LOGIKA, DAN TAUHID: Menata Diri Menuju Kesadaran Ilahiyah
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-634-7222-09-1
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xvi, 187 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 90.000,-

Sinopsis

Buku ini disusun dengan struktur yang progresif dan reflektif. Dari permainan bahasa dan logika, pembaca dibawa untuk menapaki tangga-tangga pemahaman tentang sifat-sifat ilahi, hingga tiba pada pemaknaan tauhid yang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, buku ini dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama membahas bagaimana bahasa dan penalaran bukan hanya alat berpikir, tetapi juga ruang spiritualitas. Di sini, pembaca diajak menyadari bahwa permainan kata dan tatanan logika bisa menjadi jalan menuju makna ilahiah. Pembahasan tentang keterbatasan bahasa dan potensi pencerahannya membuka kesadaran bahwa “menafsir” adalah bagian dari “menata diri”.
Di dalam halaman-halaman buku ini, saya mengajak pembaca untuk menelusuri ulang relasi antara bahasa, logika, dan spiritualitas. Saya tidak sedang menyusun dogma baru, atau menawarkan teologi yang final. Sebaliknya, ini adalah sebuah undangan untuk membaca ulang, merenung ulang, dan—barangkali—percaya ulang dengan cara yang lebih jernih dan personal. Tauhid, dalam pandangan saya, bukan sekadar konsep teologis, melainkan jalan hidup yang menuntut keutuhan antara akal, hati, dan laku.
Buku ini juga menyentuh hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari: tentang bagaimana kita memahami rizqi, menafsir kata kafir, atau menyatukan sifat-sifat Allah dalam perilaku kita. Semua itu tidak dimaksudkan sebagai teori yang menggantung, tetapi sebagai cermin agar kita bisa lebih sadar, lebih utuh, dan lebih manusiawi dalam beriman.

BERAGAMA DI ERA DIGITAL

BERAGAMA DI ERA DIGITAL: Membaca Ulang Religiusitas di Tengah Simbolisme dan Budaya Massa
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-634-7222-08-4
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : Mei 2025
Deskripsi : xix, 390 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 185.000,-

Sinopsis

Tema utama buku ini adalah bagaimana keberagamaan di era digital sedang mengalami semacam krisis makna. Media sosial, budaya massa, dan semangat zaman yang tergesa, telah mendorong agama ke wilayah performatif yang rawan eksibisionisme spiritual dan manipulasi simbolik. Maka Prof. Muslih menghadirkan kritik yang tajam namun membangun. Ia tidak hanya membedah fenome­na, tetapi juga menawarkan jalan pemulihan: dari riya digital menu­ju keikhlasan, dari verbalisme menuju praksis sosial, dari konsumsi simbol ke kontemplasi hakikat.
Buku ini terdiri dari lima bagian besar yang membentangkan spektrum wacana dari kritik terhadap keberagamaan semu, penyu­sunan kesadaran reflektif, aktualisasi nilai religius dalam masyarakat, hingga pencarian spiritualitas baru di tengah arus digital. Setiap ba­gian disusun secara sistematis, dan meski tema-tema yang dibahas tampak beragam, seluruhnya berkelindan dalam satu pertanyaan besar: apa makna sejati dari beragama di tengah dunia yang serba tampil, cepat, dan instan?
Dengan semangat itu, buku ini tidak menawarkan doktrin, melainkan refleksi; tidak menyodorkan tuntunan seragam, tetapi menyajikan pemikiran terbuka yang menantang pembaca untuk mengevaluasi, memahami, dan memaknai ulang keberagamaan me­reka dalam konteks zaman. Harapannya, pembaca tidak hanya meli­hat agama sebagai sistem ajaran, tetapi menjadikan beragama sebagai proses hidup yang rasional, etis, spiritual, dan membebaskan.

 

 

BERIMAN DI ERA DIGITAL

BERIMAN DI ERA DIGITAL: Kesadaran Eksistensial, Produktivitas, Kedewasaan Beragama, dan Kesalehan Digital
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Nindhya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd.
ISBN : 978-634-7222-07-7
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xvii, 329 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 160.000,-

Sinopsis

Buku ini lahir dari kegelisahan sekaligus harapan. Kegelisahan terhadap banyaknya praktik keagamaan yang hanya menekankan kepatuhan formal tanpa kesadaran mendalam. Harapan bahwa di tengah dunia yang serba cepat dan bising ini, kita masih bisa menemukan cara untuk beriman secara utuh: dengan nalar, dengan rasa, dengan tubuh, dan dengan keberanian untuk bertanya.
Kita hidup di zaman ketika segala hal bisa diukur, disebar, dan dipertontonkan. Tapi di balik kemudahan ini, muncul tantangan baru: spiritualitas yang instan, dangkal, dan kehilangan kedalaman. Banyak yang mengira beriman cukup dengan mengunggah kutipan rohani atau ikut tren moralitas daring. Padahal, beriman sejati tak berhenti di sana, ia harus berakar dalam kesadaran, keberanian, dan kerendahan hati untuk terus bertumbuh.
Di banyak tempat, kita menyaksikan cara beragama yang pasif: cukup ikut, cukup percaya, cukup patuh. Namun beriman sejati menolak pasif. Ia menuntut pertanyaan, keterlibatan, dan keberanian untuk membongkar kenyamanan. Karena itu, buku ini sesekali menyentil, mungkin bahkan menggugat, cara beriman yang malas, yang takut berpikir, yang hanya bertahan hidup di balik dogma.
Buku ini bukan resep. Ia tidak memberi jawaban pasti, tapi menawarkan peta untuk menavigasi spiritualitas di tengah zaman yang terus bergerak. Ia bukan “manual iman digital”, melainkan undangan untuk berpikir, merasakan, dan bergerak bersama. Sebab beriman, pada akhirnya, adalah keputusan eksistensial yang harus diperbarui setiap hari dengan penuh kesadaran.

 

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB

INDUSTRIALISASI BAHASA ARAB: Menguak Film Horor
Penulis : Rika Astari, Muhammad Zakaria Darlin, Muhammad Irfan Faturrahman, Rina Ratih Sri Sudaryani, Yusroh, Marsekal Rahman Hakiem, Ahmad Zaki Annafiri
ISBN : 978-634-7222-06-0
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : ix, 95 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 70.000,-

Sinopsis

Buku ini menyoroti tentang penggunaan Bahasa Arab yang selama ini identik dengan spiritualitas dan nilai-nilai keislaman telah mengalami desakralisasi makna. Hal itu terjadi, ketika Bahasa Arab digunakan dalam film horor berbahasa Indonesia maupun ber-bahasa Arab di Mesir. Buku ini juga mengeksplorasi bagaimana bahasa Arab digunakan sebagai elemen sinematik yang mem-bangun suasana mistis, menciptakan ketegangan, dan menghadir-kan teror dalam narasi film.
Melalui pendekatan semantik, semiotik dan kajian budaya, penulis menelusuri cara industri film kedua negara yang menggunakn bahasa Arab sebagai alat untk mendukung atmosfer kengerian. Fenomena ini disebut sebagai industrialisasi bahasa Arab yaitu proses komodifikasi kosakata bahasa Arab menjadi instrumen hiburan yang dijual. Buku ini mengulas sejumlah film horor Indonesia dan Mesir yang menampilkan unsur bahasa Arab dan mengkaji bagaimana representasi tersebut membentuk persepsi publik tentang bahasa Arab sebagai bahasa yang “angker”, penuh misteri, dan dekat dengan dunia gaib.
Dengan pendekatan kritis, buku ini mempertanyakan konsekuensi ideologis dan kultural dari praktik tersebut: Apakah ini menunjuk-kan bentuk dekontekstualisasi simbol religius demi kepentingan estetika dan pasar? Ataukah strategi artistik yang sah dalam men-ciptakan horor lokal? Buku ini menawarkan refleksi mendalam bagi pembaca yang tertarik pada kajian Makna bahasa Arab, industri perfilman dan dinamika budaya Islam.

BERAKHLAK DI ERA DIGITAL

BERAKHLAK DI ERA DIGITAL: Membangun Kesadaran Eksistensial Manusia dalam Ruang Sosial, Virtual, dan Peradaban Kontemporer
Penulis : Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.A.
Editor : Dr. Sujiat Zubaidi, M.Ag.
ISBN : 978-634-7222-03-9
Penerbit : Laksbang Akademika
Cetakan I : April 2025
Deskripsi : xviii, 359 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 170.000,-

Sinopsis

Kita hidup di tengah dunia yang dijejali teknologi, tetapi justru mengalami kekeringan makna. Media sosial menawarkan koneksi, tetapi sering kehilangan kedalaman relasi. Interaksi terjadi setiap saat, namun tidak selalu diiringi dengan kesadaran etis. Identitas dibentuk dalam ruang maya, namun tidak selalu berakar pada nilai-nilai luhur. Maka muncul pertanyaan mendasar: dalam dunia yang serba cepat, instan, dan artifisial ini, bagaimana manusia tetap bisa “berakhlak”? Bagaimana manusia bisa tetap utuh secara moral dan spiritual?
Buku ini hadir sebagai ikhtiar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia adalah sebuah undangan untuk menyusun kembali orientasi hidup manusia, untuk menjadikan akhlak bukan hanya sebagai pedoman pribadi, tetapi sebagai cara berpikir, cara hidup, dan cara membangun peradaban.
Misi besar dari buku ini adalah membangun kembali kesadaran akan pentingnya nilai dalam kehidupan manusia, khususnya dalam dunia digital yang kian mengaburkan batas antara yang nyata dan maya, antara yang luhur dan yang banal. Buku ini mengajak pembaca untuk tidak sekadar menjadi pengguna teknologi, tetapi juga subjek etis yang sadar, reflektif, dan bertanggung jawab. Dunia digital memerlukan manusia baru—yakni manusia yang tidak hanya cakap dalam berpikir dan bertindak, tetapi juga matang secara spiritual dan tangguh secara moral. Buku ini juga sekaligus merupakan seruan eksistensial: agar manusia kembali sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa nilai. Dunia digital membutuhkan manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga arif. Maka “berakhlak” adalah tugas harian yang mesti diperjuangkan terus-menerus, bukan diwarisi secara otomatis. Kita memerlukan bentuk baru keberakhlakan: yang reflektif, kontekstual, progresif, namun tetap berakar pada nilai-nilai transenden.