Penegakan Hukum Kehutanan

PENEGAKAN HUKUM KEHUTANAN (Perspektif Teoritis, Normatif dan Sosiologis)
Penulis : Prof. Dr. H. Suriansyah Murhaini, S.H., M.H.
Editor : Dr. Kiki Kristanto, S.H., M.H.
ISBN : 978-623-09-0919-1
Penerbit : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan I : November 2022
Deskripsi : xiv, 170 hlm.; 16×23 cm.
Harga : Rp 84.000,-

Sinopsis

Buku ini membahas Penegkan Hukum Kehutanan dalam perspektif teoritis, normatif dan sosiologis, yang dimulai dari korelasi antara hutan dan masyarakat, arti pentingnya hukum kehutanan, pengaturan hukum kehutanan, pelanggaran hukum kehutanan dan penegakan terhadap tindak pidana di bidang kehutanan dan perusakan hutan. Pada bagian akhir buku ini dibahas hambatan-hambatan dalam penegakan hukum kehutanan baik yang bersifat yuridis maupun sosiologis dan upaya  menangani hambatan tersebut.

 

Penyelesaian Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum Pemerintah di Peradilan Administrasi

Penyelesaian Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum Pemerintah di Peradilan Administrasi
Penulis : Dr. Ridwan, SH., M.Hum.
ISBN : 978-623-09-0935-1
Penerbit : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan I: November 2022
Deskripsi : x, 170 hlm.; 16×23 cm
Harga : Rp 72.000 (POD)

Sinopsis

Aktifitas pemerintah yang begitu luas dan beragam dalam menjalankan urusan pemerintahan di berbagai bidang, acapkali menimbulkan kerugian begi seseorang atau badan hukum perdata, baik akibat dari tindakan faktual maupun perbuatan melanggar hukum. Pihak yang dirugikan dapat menuntut ganti rugi melalui Peradilan Administrasi, dan pada prinsipnya pemerintah dibebani tanggung jawab untuk memberikan ganti rugi secara proporsional atas dasar putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Pemerintah dapat dibebaskan dari kewajiban memberikan ganti rugi, jika aktifitas yang dilakukannya itu dalam rangka untuk kepentingan umum. Sesuai dengan asas “hak milik berfungsi sosial”, yang menunjukkan filosofi bangsa ini bukan individualisme dan bukan pula sosialisme, tetapi keseimbangan, konsepsi kewajiban merelakan (duldplicht) atau pembatasan penggunaan pemilik (belemmering) kiranya sangat relevan untuk dinormakan dalam relasi pemerintah dengan warga negara.

Karya sederhana ini kiranya dapat menjadi sumbangsih bagi bangsa dan negara ini, dapat dimanfaatkan oleh para pejabat dan para hakim PTUN, serta bahan diskusi bagi para mahasiswa dan masyarakat umum.

Pluraslime Agama

PLURALISME AGAMA: Dari Pandangan Hidup ke Praktik Kehidupan
Penulis : Hamid Fahmy Zarkasyi, [et al]
Editor : Harda Armayanto
ISBN : 978-623-99845-1-9
Penerbit : CIOS UNIDA Gontor
Cetakan : I, Oktober 2022
Deskripsi : xiv, 239 hlm.; 13×19 cm
Harga : Rp 54.900

Sinopsis

Buku ini, dengan judul Pluralisme Agama: Dari Pandangan Hidup ke Praktik Kehidupan, menguak itu semua. Diberi judul demikian sebab pluralisme agama yang lahir dari rahim sejarah kelam masyarakat Barat dengan agamanya ketika berhadapan dengan pluralitas, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi worldview atau pandangan hidup, dan dipaksakan untuk diimplementasikan dalam balutan pendekatan dan advokasi ke dalam rumah tangga Islam. Ajaran Islam dan praktik-praktik keagamaannya direduksi, didistorsi, dan bahkan didekonstruksi karena dinilai tak sesuai dengan semangat kerukunan dan HAM. Pluralisme berhadapan atau dihadapkan secara vis a vis dengan Islam dalam bentuk yang antagonistis dan bahkan bentuk pertarungan. Ajaran spiritual dan moral Islam tidak dihiraukan. Walhasil, pluralisme agama, alih-alih ingin merukunkan umat, malah memicu dan menciptakan konflik baru.

Filsafat Ilmu

SAINS ISLAM DALAM PEMIKIRAN SEYYED HOSSEIN NASR
Penulis : Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. & Nur Akhda Sabila, M.Ag.
Editor : Muhammad Taqiyuddin, M.Ag.
ISBN : 978-979-567-060-5
Penerbit : LESFI Yogyakarta
Cetakan : I, Oktober 2022
Deskripsi : xii, 153 hlm.; 16×23 cm
Harga : Rp 72.000

Sinopsis

Tawaran penting dalam buku ini, sejatinya mencerminkan perspektif baru dalam melihat Sains Islam sebagai agenda dan fakta historis. Khususnya, karena buku yang berada di hadapan pembaca ini menawarkan pembacaan produktif, (atau qira’ah muntijah – dalam bahasa Nasr Hamid dan Abied al Jabiri) berbasis filsafat ilmu Imre Lakatos terhadap kemungkinan pengembangan sains Islam yang bukan sekedar ayatisasi atau integrasi. Melainkan dapat memposisikan narasi ‘Islamisasi Ilmu’ sebagai suatu ‘program riset’ yang bertanggungjawab dalam melahirkan produk sains yang Islami di masa depan nanti.
Ini tentu menjadi salah satu bagian dari kontribusi penulis, yakni assoc. Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag dan Nur Akhda Sabila, MAg. dalam melihat secara kritis perkembangan tradisi intelektual Islam di masa kini dari segi produktivitasnya; serta kemampuan responnya atas perkembangan sains modern. Upaya ini didukung dengan kerja keras keduanya dalam melihat kembali literatur karya Seyyed Hossein Nasr yang secara khusus menawarkan paradigma Sains Suci (Scientia Sacra) di era modern ini.

 

ILMU POLITIK

TEORI POLITIK DAN FENOMENA POLITIK
Penulis : Sobirin Malian & Muhammad Uhaib As’ad
ISBN : 978-623-09-0588-9
Terbitan : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan : I, 2022
Hlm./Uk. : xxiv+191, 16×23 cm
Harga POD : Rp 80.000

Sinopsis
Tidak dapat dibantah, bahwa sejak reformasi politik tahun 1998, geliat demokratisasi di Indonesia menghasilkan sejumlah persoalan politik, seperti masalah kepemimpinan politik dalam pemerintahan yang harus ditangani dengan baik, dalam arti telah menim bulkan implikasi negatif dan justru memecah ikatan kebhinekaan yang telah disepakati oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu upaya untuk mencapai demokratisasi politik, yang diharapkan dapat mendorong tercapainya kesejahteraan memadai dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, yang melalui penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang lebih humanis, aspiratif terhadap kepentingan lokal namun tetap dalam koridor hukum dan keberadaan politik nasional.
Buku ini selain tetap memuat teori-teori politik untuk sebagiannya membahas persoalan politik yang terjadi di Indonesia saat ini, termasuk masalah kerusakan lingkungan akibat tidak hadirnya partai hijau dan seterusnya.
Membaca buku ini memang harus diiringin dengan komitmen bahwa masa depan kita (Indonesia) masih ada, hanya saja dunia perpolitikannya harus selalu dibenahi.

Studi Agama

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA
Penulis : Waryani Fajar Riyanto
ISBN : –
Penerbit : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan I : Oktober 2022

Harga : Rp 126.000,-

 

Sinopsis

Kajian, deskripsi dan analisa ini direkomendasikan agar penyusunan Raperpres Tentang Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat dapat digunakan sebagai landasan dan rujukan yang kokoh secara ilmiah.

Dalam rangka memperoleh input material yang lebih luas, diperlukan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berjalan secara pararel dengan pembahasan Raperpres Tentang Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat ini. Pelibatan masyarakat secara lebih luas, kalangan perguruan tinggi, lintas kementerian dan lembaga, tokoh agama, majelis semua agama, tokoh masyarakat, LSM, lembaga swadaya masyarakat, media, dan lain-lain menjadi keharusan bagi penyempurnaan buku ini.

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU INTEGRASI-INTERKONEKSI DALAM IMPLEMENTASINYA UNTUK PENELITIAN

Penulis : Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag.
ISBN : 978-623-09-0661-9
Penerbit : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan : I, Desember 2022
Deskripsi : lxxxvii, 242 hlm.; 15,5×23 cm
Harga POD : Rp 132.800

Sinopsis

Awalnya, hubungan antara sains (science) dan agama (religion) hanya mengambil dua bentuk, yaitu konflik dan integrasi. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan sains, dan adanya upaya untuk menghindari konflik, banyak pihak yang telah berusaha mencari model hubungan yang dianggap paling sesuai. Gerakan membangun hubungan harmonis antara sains dan agama—dengan penghubung filsafat—telah berkembang pesat sejak tahun 1990-an. Penjelasan tentang metode tersebut dikorelasikan dengan Alam (Kauniyah), sebab, ia diambil dari perbendaharaan ilmu alam tentang proses sirkulasi air hujan, misalnya; pilar abduktivikasi dapat dikorelasikan dengan Manusia (Nafsiyah), sebab cara berpikir abduktif adalah cara berpikir intersubjektivikasi, yang menekankan adanya contextsensitivity antar manusia; sedangkan pilar hermeneutisasi dapat dikorelasikan dengan pemahaman terhadap al-Qur’an (Qauliyah). Dengan demikian maka hubungan triadik dalam “SAH“, dapat dikoneksikan dengan hubungan trialektis antara (Sirkularisasi) Alam, (Abduktifikasi) Manusia, dan (Hermeneutisasi) al-Qur’an. Hubungan integratif disimbolkan oleh garis tegas (tanpa putusputus), sedangkan hubungan interkonektif disimbolkan oleh garis putus-putus. Hubungan kedua “etika“ trialektika tersebut berporos pada nilai-nilai tauhid–bedakan dengan konsep “Etika-Tauhidik“-nya M. Amin Abdullah–.