FILSAFAT ILMU INTEGRASI-INTERKONEKSI DALAM IMPLEMENTASINYA UNTUK PENELITIAN
Penulis : Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag.
ISBN : 978-623-09-0661-9
Penerbit : Laksbang Akademika Yogyakarta
Cetakan : I, Desember 2022
Deskripsi : lxxxvii, 242 hlm.; 15,5×23 cm
Harga POD : Rp 132.800
Sinopsis
Awalnya, hubungan antara sains (science) dan agama (religion) hanya mengambil dua bentuk, yaitu konflik dan integrasi. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan sains, dan adanya upaya untuk menghindari konflik, banyak pihak yang telah berusaha mencari model hubungan yang dianggap paling sesuai. Gerakan membangun hubungan harmonis antara sains dan agama—dengan penghubung filsafat—telah berkembang pesat sejak tahun 1990-an. Penjelasan tentang metode tersebut dikorelasikan dengan Alam (Kauniyah), sebab, ia diambil dari perbendaharaan ilmu alam tentang proses sirkulasi air hujan, misalnya; pilar abduktivikasi dapat dikorelasikan dengan Manusia (Nafsiyah), sebab cara berpikir abduktif adalah cara berpikir intersubjektivikasi, yang menekankan adanya contextsensitivity antar manusia; sedangkan pilar hermeneutisasi dapat dikorelasikan dengan pemahaman terhadap al-Qur’an (Qauliyah). Dengan demikian maka hubungan triadik dalam “SAH“, dapat dikoneksikan dengan hubungan trialektis antara (Sirkularisasi) Alam, (Abduktifikasi) Manusia, dan (Hermeneutisasi) al-Qur’an. Hubungan integratif disimbolkan oleh garis tegas (tanpa putusputus), sedangkan hubungan interkonektif disimbolkan oleh garis putus-putus. Hubungan kedua “etika“ trialektika tersebut berporos pada nilai-nilai tauhid–bedakan dengan konsep “Etika-Tauhidik“-nya M. Amin Abdullah–.